Thursday, January 16, 2014

Kakao.... Coklat... Sexy :D

Apa yang ada di fikiran kita jika disebut kata Cokelat atau Chocolate dalam bahasa Inggris? Silverqueen, Cadbury, M&M, Cokelat Ayam dan banyak sekali merk-merk keluaran pabrikan yang beredar di toko-toko dan supermarket di lingkungan kita ya....

Batang-batang manis berwarna coklat yang lumer di lidah memberikan sensasi nikmat dan sexy.... 
Ataupun dalam bentuk lelehan pasta sebagai topping roti dan cake.... or even a chocolate ice cream???!! OMG!!! I could die for it.... :D

Cokelat memiliki manfaat bagi tubuh antara lain;
1. Antioksidan yang tinggi
2. Mencegah dan melawan kanker
3. Menurunkan tekanan darah
4. Membuat panjang umur
5. Meningkatkan gairah/libido
6. Menghilangkan stress

Karna manfaat yang baik itu, saat ini cokelat bukan hanya di konsumsi sebagai bahan makanan/minuman namun juga untuk kecantikan... misalnya sebagai salah satu bahan untuk lulur.... pernah luluran pake coklat??? saya pernah dan rasanya nikmat dan nyaman sekali.... kalo mau coba ada tuh di Totok Aura Dian Kenanga www.diankenanga.com

Dari sekedar menikmati lezatnya cokelat.... pernahkan kita bertanya darimana datangnya cokelat? dari pabrik coklat or toko roti coklat.... itu kata ponakan saya... hehehehe :D maksud saya darimana asal muasal a.ka sejarahnya cokelat itu jadi sangat populer dan melegenda di kehidupan kita.... weelllll.... mari kita tanya pada mbah google :D

Cokelat berasal dari tanaman/pohon kakao (Theobroma cacao) yang diambil bijinya, keringkan dibawah sinar matahari atau dengan cara disangrai hingga cangkangnya terbuka/terlepas/meletek kalo bahasa jawanya hahahaha :D kemudian bijinya diproses kembali dengan cara ditumbuk atau dihaluskan jika dalam bentuk pabrikan hingga menjadi bubuk, pasta, batangan yang rasanya pahit dan siap dipasarkan untuk kemudian diolah dalam berbagai bentuk dengan penambahan gula dan susu menjadi makanan dan minuman seperti yang kita jumpai saat ini.
Pohon Kakao

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif

Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.
Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilahpertanian disebut pulpEndospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.

Biji Kakao

Asal usul cokelat pertama kalinya ditemukan hampir 4000 tahun yang lalu di Mesoamerika, lokasi tepatnya di Amerika tidak diketahui, tetapi dari bukti-bukti arkeologi yang ditemukan pada kemarik dengan residu dari minuman kakao di situs arkeologi peradaban Mokaya dan Olmec di sepanjang sungan Orinoco.

'Kakawa' adalah kata yang digunakan oleh suku Olmec yang berasal dari teluk Meksiko yang membangun peradaban besar pertama Mesoamerika. Sepertinya pada waktu itu bangsa Olmec sudah membudidayakan pohon kakao

Suku Maya mengadopsi kata "Kakao" dari suku Olmec. Terlihat bahwa suku Maya juga membudidayakan pohon kakao. Pohon Kakao diambil dari hutan hujan dan ditanamnya di halaman rumah mereka dan biji kakao dihaluskan menjadi pasta. Ketika dicampur dengan air, cabai, tepung jagung dan bahan lainnya, pasta ini dibuat minuman cokelat pedas berbusa.
Bubuk Kakao

Pada sekitar tahun 1200 - 1500 terjadi perang antar suku untuk memperebutkan lahan kakao karna dianggap komoditi yang mahal. Saat itu suku Maya ditundukkan oleh suku Aztec di Meksiko dan mengambil alih daerah penghasil kakao terkaya di Mesoamerika, Chiapas modern (Mexico, Guatemala). Suku Aztec menyebut cokelat sebagai "xocalatl" yang berarti hangat atau cairan pahit. Kemudian terjadi kontak dengan orang Eropa yang diawali oleh Christopher Columbus yang saat itu tengah melakukan pelayarannya di benua Amerika. Lalu Spanyol yang dikomandani oleh Hernando Cortez mengalahkan suku Aztec dan memonopoli perdagangan cokelat selama hampir satu abad lamanya.

Pertama kalinya kakao dikenalkan di Asia, pohon kakao dibawa ke pulau Sulawesi dari Caracas, Venezuela. Kemudian pemerintah Hindia Belanda membawa kakao dari Filipina ke Jakarta dan Sumatera, dimana mereka membangun fasilitas propagasi yang kemudian membawanya ke produksi utama di Hindia Belanda timur (sekarang Indonesia dan Malaysia)
Alur Proses biji kakao menjadi bubuk/pasta cokelat

Dengan berkembangnya komoditas kakao yang mendunia ini, beberapa negara menghasil kakao terbesar di dunia antara lain;
Delapan negara penghasil kakao terbesar adalah (data tahun panen 2005)
  1. Pantai Gading (38%)
  2. Ghana (19%)
  3. Indonesia (13%, sebagian besar kakao curah)
  4. Nigeria (5%)
  5. Brasil (5%)
  6. Kamerun (5%)
  7. Ekuador (4%)
  8. Malaysia (1%)
Negara-negara lain menghasilkan 9% sisanya. 
Kakao sebagai komoditas perdagangan biasanya dibedakan menjadi dua kelompok besar: kakao mulia ("edel cacao") dan kakao curah/lindak ("bulk cacao").
Di Indonesia, kakao mulia dihasilkan oleh beberapa perkebunan tua di Jawa, seperti di Kabupaten Jember yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero). Kultivar-kultivar penghasil kakao mulia berasal dari pemuliaan yang dilakukan pada masa kolonial Belanda, dan dikenal dari namanya yang berawalan "DR" (misalnya DR-38). Singkatan ini diambil dari singkatan nama perkebunan tempat dilakukannya seleksi (Djati Roenggo, di daerah Ungaran, Jawa Tengah). Kakao mulia berpenyerbukan sendiri dan berasal dari tipe Criollo.

Buah kakao Criollo.
Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia menghasilkan kakao curah. Kakao curah berasal dari kultivar-kultivar yang self-incompatible. Kualitas kakao curah biasanya rendah, meskipun produksinya lebih tinggi. Bukan rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan lemaknya.
Produksi kakao telah meningkat dari 1,5 juta ton pada tahun 1983-1984 menjadi 3,5 juta ton pada tahun 2003-2004, hampir seluruhnya karena perluasan area produksi daripada menghasilkan meningkat. Kakao ditanam baik oleh perkebunan besar dan agroindustri produsen kecil, sebagian besar produksi berasal dari jutaan petani yang memiliki beberapa pohon masing-masing.
Sebuah pohon mulai berbuah dan dipanen ketika tanaman sudah berumur empat atau lima tahun. Sebuah pohon dewasa mungkin memiliki 6.000 bunga dalam setahun, namun hanya sekitar 20 buah. Sekitar 300-600 bibit (kira-kira dari 10 buah) yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg pasta kakao.
Secara historis, pembuat cokelat telah mengakui tiga kelompok kultivar utama biji kakao digunakan untuk membuat kakao dan coklat Yang paling berharga, langka, dan mahal adalah kelompok Criollo, biji kakao yang digunakan oleh Bangsa Maya. Hanya 10% dari coklat terbuat dari Criollo, yang kurang pahit dan lebih aromatik daripada kacang lainnya. Biji kakao di 80% dari coklat dibuat dengan menggunakan biji dari kelompok Forastero. Pohon Forastero secara signifikan lebih keras daripada pohon Criollo, sehingga biji kakao lebih murah. Trinitario, hibrida dari Criollo dan Forastero, digunakan pada sekitar 10% dari coklat. Ini, baru genetis berbasis klasifikasi menjadi 10 kelompok juga dapat membantu pemulia tanaman untuk menciptakan varietas baru yang tahan hama dan penyakit dan mengandung rasa yang lebih disukai.

Wah.... hebat ya... ternyata Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar dan terbaik no. 3 di dunia!!!!!
Namun sayang-nya dengan besarnya komoditas kakao di Indonesia tidak dibarengi dengan pesatnya pengolahan cokelat di Indonesia. Indonesia lebih banyak meng-export kakao ke negara-negara lain untuk diolah menjadi cokelat yang nantinya di import kembali ke Indonesia. Sayang ya.... keluar masuk bolak balik aja tuh kakao. 

Dan inilah 5 negara penghasil Cokelat terbesar dan terlezat di dunia :


1. Amerika Serikat (San Francisco) satu-satunya penghasil cokelat terbesar non eropa. Salah satu merk cokelat yang terkenal dari Amerika adalah Ghirardelli
2. Spanyol (Barcelona, La Villajoyosa dan Alicante) singgahlah ke Museo de la Xocolata. Merk cokelat yang terkenal adalah Valor







3. Swiss (Zurich) konon katanya udaranya pun beraroma cokelat.... karna tingginya konsumsi cokelat penduduknya. Rasanya seperti berada di pabrik coklatnya Willy Wonka - Charlie and Chocolate Factory. Merk cokelat yang terkenal antara lain Lindt, Sprungli, danTeuscher







4. Belgia (Brussels) memiliki 16 museum coklat dan 6 pabrik coklat ternama. Inget kan sama Ice Cream Magnum? nah coklatnya berasal dari sini loh.....
Merk cokelat yang terkenal antara lain Godiva dan Leonidas







5. Prancis (Tain L'Hermitage) Tau cokelat Valrhona kan??? nah dari sini asalnya. Selain pabrik ada juga sekolah koki chocolate loh....








Di Indonesia sendiri sudah mulai tuh muncul menghasil cokelat walaupun masih dalam skala kecil... Cokelat Monggo, Chocodot, Dapur Cokelat dan Pipiltin merupakan beberapa diantaranya.... Masih sangat besar pangsa pasar dalam negri. Anda mau coba ??? Salam Cokelat Sexy :D

No comments:

Post a Comment

Wajik Hias Bunga Pandan

Motif baru ya gaess... Untuk pemesanan area Jakarta, silahkan hubungi WA/Call 081315530539