Begitu banyak tuntutan yang harus dihadapi sebagai perempuan di masa kini.
We are the girls with anxiety disorders, filled appointment books, five year plans. We take ourselves very,very seriously. We are the peacemakers, the do-gooders, the givers, the savers. We are on time, overly prepared, well read, and witty, intellectually curious, always moving. We pride ourselves on getting as little sleep as possible and thrive on self-deprivation. We drink coffee, a lot of it. We are on birth control, Prozac, and multivitamin. We are relentless, judgmental with ourselves, and forgiving to others. We never want to be as passive-aggressive as our mothers, never want to marry men as uninspired as our fathers. We are daughter of the feminists who said "You can be anything" and we heard "You have to be everything" --- Courtney E. Martin
Banyak diantara kita memiliki pemikiran seperti diatas. Padahal sangat melelahkan menjadi perempuan dengan deskripsi tadi. We don't have to have it all. Seringkali dorongan keinginan untuk mendapatkan semuanya datang dari faktor eksternal, seperti prestasi orang lain atau pemikiran orang lain. "Never find your life's answer in someone else's life". Setiap orang punya jalan kehidupan yang berbeda. Ada yang bahagia menjadi ibu rumah tangga, ada yang senang menjadi PNS, ada yang memilih menjadi freelancer, ada yang puas berada di top level managament di perusahaan swasta, dan lainnya. Nilai yang dibuat orang lain pun tidak seharusnya diterapkan pada diri kita jika kita merasa tidak tepat. Hanya karena kebanyakan teman menikah di usia 25tahun, tidak berarti kita harus memaksakan diri menikah bila belum yakin kan?
Hanya karena teman-teman bilang kita harusnya mencari pekerjaan lain yang gajinya lebih tinggi, tidak berarti kita harus resign ketika kita passionate pada pekerjaan yang sekarang.
You can't have it all. Kenapa juga kita harus menginginkan semuanya?
Passion memang harus ditemukan dan dirasakan. Cari satu hal yang membuat kita merasa hidup. Kejar sampai dapat. Lupakan hal-hal yang kita enggak pedulikan. Abaikan omongan mereka yang menganggap pencapaian kita tidak sesuai target. This is your life. Live the way you want to be.
Chic Mag July 2014 --- Editor's Note -Trinzi
No comments:
Post a Comment